Menyentuh perihal mengenal diri, adalah juga menjadi satu aspek penting untuk kita mengenal kepada empat jenis bisikan yang sering hadir dalam kehidupan seharian. Hal ini adalah disebabkan, bisikan ini menjadi penentu arah tuju dan pilihan yang kita buat dalam kehidupan seharian. Inilah yang selama ini saya maksudkan sebagai sisi positif dan sisi negatif.
Empat jenis bisikan tersebut adalah:
1) Bisikan dari Allah swt
Setiap saat setiap detik,
sesungguhnya Allah swt senantiasa berkata-kata dengan ruh kita, tapi kita tidak
atau belum menyedarinya. Tingkatan para nabi dan wali, boleh bercakap secara
langsung dengan Allah swt. Kita juga boleh melakukannya, jika kita telah berhasil mengatasi ego
diri (nafs) dan syaitan yang bersarang dalam diri (sebagaimana yang dilakukan para wali
Allah)
تِلۡكَ ٱلرُّسُلُ فَضَّلۡنَا
بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ۘ مِّنۡهُم مَّن كَلَّمَ ٱللَّهُۖ وَرَفَعَ بَعۡضَهُمۡ
دَرَجَـٰتٍ۬ۚ
Rasul-rasul itu Kami lebihkan
sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata [langsung dengan dia] dan sebagiannya Allah meninggikannya
[1] beberapa derajat.
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ
قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ
"Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami dalan agama*(Islam)".*(HR. Ahmad: 23463)
"Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami dalan agama*(Islam)".*(HR. Ahmad: 23463)
- Sifat bisikan dari Allah Swt
Sifat bisikan ini pada diri seorang
hamba ada dua, iaitu mengarah kepada ketakwaan atau sebaliknya, mengarah pada
kesesatan.
فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا
...maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu [jalan] kefasikan dan ketakwaannya,(ash-Shams:8)
- Ciri bisikan Allah
Ketika kita menerima bisikan
tersebut, tidak sedetik pun, tidak sedikit pun, muncul keraguan dalam
hati.Lihatlah,
betapa para penyembah Tuhan yakin akan kebenaran kitab-Nya, nabi-nabi-Nya,
agama-Nya. Lihatlah juga betapa para pengingkar Tuhan itu yakin akan kebenaran
akalnya, egonya, nafsunya. Bersyukurlah kita yang Allah swt tentukan sebagai ahli
ibadah, bukan ahli maksiat
2) Bisikan dari Malaikat
Pada setiap waktu sehari-semalam, setiap
manusia dikelilingi oleh para malaikat penjaga. Para malaikat berjaga
bergiliran berdasarkan jadual yang telah ditentukan.
لَهُ ۥ مُعَقِّبَـٰتٌ۬ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ
وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat
yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. (ar-Rad:
11)
Mereka itu adalah sepuluh malaikat
pada setiap anak Adam; malaikat malam turun kepada malaikat siang karena
malaikat malam berbeda dengan malaikat siang, dan mereka itu ada dua puluh
malaikat pada setiap anak Adam
( Hadis diriwayatkan oleh Ibn Jarir dani Kinanah al-`Adwi)
- Sifat bisikan malaikat
Bisikan malaikat selalu bersifat
menganjurkan kebaikan. Selain itu, juga senantiasa mengingatkan
manusia agar selalu taat kepada Allah.
- Ciri bisikan malaikat
Bisikan malaikat selalu berkaitan
dengan keselamatan fizikal. Bisikan yang dibisikkan pun selalu berkaitan dengan
syariat atau ibadah. Ini karena malaikat tidak bisa membaca isi hati
manusia.
Jika kita lalai akan suatu ibadah,
misalnya solat, selalunya akan terbit di hati bisikan yang mengingatkan kita untuk
segera menunaikan solat. Inilah bisikan malaikat. Ada juga bisikan malaikat yang
berkaitan dengan keselamatan jasad manusia yang dijaganya.
"Pada setiap hamba pasti ada
seorang malaikat yang ditugasi menjaganya dalam tidur dan terjaganya dari
(gangguan) jin, manusia, dan binatang berbisa. Tidak satu pun dari ketiganya
tersebut yang mendatanginya dan bermaksud menyerangnya selain malaikat itu
berkata, '(Awas) di belakangmu!', kecuali sesuatu yang diizinkan Alah sehingga
mengenainya." (Diriwayatkan oleh Ibn Jarir
dari Mujahid)
3) Bisikan Diri Sendiri (Nafsu)
Bisikan ini yang agak mudah
mengenalinya kerana kita melaluinya setiap hari. Bisikan ini, menurut saya,
cenderung bersumber dari akal dan nafsu. Beruntunglah jika akal kita didorong oleh nafsu yang telah dididik dengan baik.
- Sifat bisikan dari diri
Sifat bisikan ini juga mengarahkan
seseorang pada dua sisi, pada kebaikan (ketaatan) atau pada keburukan
(kemaksiatan).
- Ciri bisikan dari diri
Jika kita telah menentukan akan
melakukan atau memilih sesuatu, lalu timbul semacam keraguan walaupun samar-samar. "Apa iya, apa betul, apa salah, ya?" Itulah tandanya bisikan
itu terbit dari diri sendiri. Bagaimana cara kita mengatasinya?
Jika itu berupa pilihan, maka syariat menganjurkan solat istikharah. Jika itu
berupa pemikiran, maka buatlah keputusan bersandarkan pada Quran dan Hadis.
4) Bisikan Syaitan
Iblis dan para syaitan, akan senantiasa
mengarahkan manusia kepada keburukan dan kesesatan. Malahan
makhluk-makhluk laknatullah ini tidaklah bodoh. Bahkan, mereka lebih cerdas
daripada manusia biasa. Oleh sebab itu, perlu kita mengetahui sifat dan ciri
bisikan dari makhluk Allah yang satu ini.
Sifat utama bisikan yang satu ini
adalah menipu kesedaran akal dan mengaburi pandangan mata zahir. Contohnya, jika kita bertemu dengan
seseorang yang dengan bijak dalam mengkritik ketetapan Tuhan
dan para nabi-Nya; dengan mudahnya mengeluarkan pendapat tanpa sandaran dalil yang jelas
(bahkan ada yang tiada dalil sama sekali). Ini kerana menurut manusia
golongan ini, orang yang ke mana-mana bersama dalil itu adalah mangsa doktrin dan dibelenggu dengan pemikiran cara lama, sedangkan mereka yang bersandarkan kepada kecerdasan fikiran yang kritis adalah orang-orang mandiri yang terbuka (open minded) dan
bebas sehingga mereka dengan mudahnya menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal, itulah orang yang akalnya tertipu dengan bisikan syaitan.
Disebutkan bahwa
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku
menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan hanif (cenderung kepada kebenaran),
lalu setan-setan mendatangi mereka, dan menyelewengkannya dari agama mereka dan
(setan-setan itu) mengharamkan terhadap mereka apa yang Aku halalkan bagi
mereka dan menyuruh mereka mempersekutukan Aku…'" (Hadis Sahih Muslim nomor ke 5109 bersumber dari
'Iyad bin Himar al-Mujasyi'i)
Ada juga, bisikan syaitan yang menipu
pandangan mata zahir. Biasanya ini terjadi pada orang yang terkena sihir.
Hakikat sihir itu menipu pandangan mata. Hakikat bisikan syaitan itu menipu
pandangan akal.
- Ciri bisikan Iblis-syaitan
Biasanya yang dibisikkan dalam hati
manusia adalah "kebaikan" dan "ketaatan". Syaitan bukanlah
makhluk bodoh yang mengarahkan kepada, "Curi! Rampok! Bunuh!" {kecuali pada
orang mabuk atau yang sedang dikuasai amarah). Sesuai sifat daya
muslihatnya, syaitan memujuk manusia dengan kebusukan, kejahatan, dan
kemaksiatan yang dibungkus dengan kebaikan dan kesantunan.
Contoh:
Ketika seseorang baru saja berbuat baik
atau beribadah, biasanya muncul dalam hati perasaan bangga dan lega.
Hati-hati..ini boleh jadi bisikan ujub, riak, takabur dari syaitan.
Biasa juga bisikan syaitan itu
menyimpangkan kebaikan syariat dan berlebih-lebihan. Jika di hati terdetik fikiran
seperti ini, "Kalau untuk Allah itu jangan setengah-setengah. Selain
dengan wudhuk, tentu lebih afdal jika setiap sebelum solat kita mandi hadas
besar. Lebih sempurna!" Lalu mulailah kita melakukannya untuk diri
sendiri, lalu mulai kita anjurkan pada anak-cucu, lalu hiduplah ajaran bid'ah.
Ada juga taktik syaitan menerbitkan
rasa malu, enggan, atau rendah diri pada diri manusia ketika ia ada keinginan
untuk bertaubat, atau berdiskusi agama, maupun sekadar menyemak acara-acara
keagamaan. Hati-hati, ini juga boleh jadi datang dari syaitan.
Oleh sebab itu kita kena sentiasa bermuhasabah diri dengan setiap amal perbuatan kita. Mungkin pada diri kita telah Allah swt kurniakan akan Asma-asma yang baik seperti Al-Alim (Maha Mengetahui), Al-Haq (Maha Benar) Al-Adl (Maha Adil) dan sebagainya, tetapi disebabkan oleh tipu daya syaitan ini kita mengarahkan hati kepada sikap yang tidak sewajarnya. Ini adalah antara yang ditekankan dalam program Kuasa 99 Nama.
Jom Muhasabah. Aktifkan Kuasa 99 Nama.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan